Travel

Rabu, 07 Desember 2011

Wings Air ATR 72 seri 500

Ketika saya pergi ke Bali untuk survey tugas akhir kuliah, saya memesan maskapai penerbangan Lion Air, setelah saya check in di Bandara Ahmad Yani Semarang dan bersiap untuk boarding, saya kaget ketika akan menaiki pesawat. Saya pikir saya naik Boeing 737-900 ER.

penampakan Wings Air ATR 72-500

Penampakan sisi kiri pesawat
Lalu saya mencoba untuk mencari info di internet, rupanya pesawat ini melayani rute dari Jawa ke Indonesia Timur. Wakti itu saya rute Semarang Bali, wah menurut saya lucu juga naik pesawat baling-baling dari semarang ke Bali. Namun saya mendapat kenyamanan yang lebih baik daripada menaiki dash-7 rute Balikpapan-Bontang karena kebisingan mesin pesawat diminimalisir dan suasana kabin lebih modern.

Wings Air mulai mengoperasikan ATR 72 seri 500 di Indonesia pada Januari 2010 dan hingga Februari 2011 telah menerima dan mengoperasikan 10 pesawat.  Diharapakan lima pesawat lagi diterima bertahap sampai Agustus tahun ini.
Pesawat ATR 72 seri 500 saat ini dioperasikan Wings Air untuk menerbangi rute-rute dalam negeri seperti Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara , Sulawesi dan negara tetangga.
Pesawat ini dapat melayani rute-rute penerbangan daerah-daerah terpencil, sekaligus menjadi pengumpan bagi penerbangan Lion Air sehingga terjadi konektifitas penerbangan yang efisien antar wilayah di seluruh Nusantara.
Chief Executive Officer ATR, Filippo Bagnato berkata, "Kami mengkonsolidasikan kemitraan yang kuat dan menguntungkan dengan Lion Air dan Wings Air dan kami senang menyaksikan keberhasilan salah satu perusahaan terkemuka di Asia Tenggara."
Ia menyebut, pasar Asia Tenggara merupakan sepertiga dari penjualan ATR dalam beberapa tahun terakhir dan sudah sekitar 130 ATR dioperasikan di kawasan ini.
Wings Air merupakan sister company dari Lion Air dan didirikan pada 2002.
PT. Lion Mentari Airlines didirikan pada Oktober 1999 dan dikenal sebagai pelopor penerbangan bertarif murah di Indonesia. (Sumber : http://www.antaranews.com/berita/247653/wings-air-pesan-15-pesawat-atr)

Coffee Dripper

Ketika saya berkunjung untuk menikmati masakan di Restoran Semarang / Restoran Bunda di Jln, Gajah Mada Semarang, saya menemukan hal unik ketika saya memesan kopi, ada sebuah alat yang diletakkan di atas gelas kopi, tampak kopi diteteskan ke dalam gelas sementara bahan - bahan kopi ada di alat di atasnya. Awalnya saya bingung alat apakah itu, karena biasanya saya cuma tahu coffee maker saja.

Penampakan Coffee Dripper yang saya temui di Restoran Semarang

Kemudian saya mencoba googling dan didapati beberapa keterangan dari http://www.amazon.com/ dan http://philocoffeeproject.wordpress.com/2011/07/01/hario-coffee-dripper-v60/

The Clever Coffee Dripper is an easy way to brew great coffee without bitterness, acidity or loose grounds. The difference is it's new shut-off valve system. Instead of pushing the grounds to the bottom of the brew carafe, the grounds settle naturally. Instructions: * Set the paper filter into the brewer. * Add coffee and "boiling" water, stir and let brew for "3 minutes". * Place the Clever Coffee Dripper on top of a mug and watch as it fills with perfectly brewed, perfectly clear coffee in seconds. * Lift the brewer off the mug and the Patented Shut-Off System stops the flow.


Clever Coffee Dripper
Sumber : www.amazon.com/ABID-CO-LTD-C-70888-Dripper/dp/B0047W70GY

Selain itu, dripper model kerucut dipelopori oleh Hario. Hal itu membuat nilai tambah tersendiri di mata kami akan kemampuan Hario V60. Kami menggunakan Hario V60 berbahan polypropylene dan gelas. Untuk pemakaian 1 sampai 2 gelas, menurut amatan kami selama ini, dripper berbahan polypropylene berbentuk kerucut tidak begitu signifikan akan penurunan suhunya. Lain halnya ketika kami menyeduh untuk 3 atau 4 gelas, kami akan menggunakan dripper berbahan gelas lantaran rentang waktu penyeduhannya lebih lama sehingga penurunan suhu di dripper polypropylene cukup signifikan sehingga bisa memunculkan karakter pahit pada hasil akhir kopi. Tapi itu tidak terjadi jika kami menggunakan dripper berbahan gelas.

Penampakan Hario Coffee Dripper V60
Sumber : http://philocoffeeproject.wordpress.com/2011/07/01/hario-coffee-dripper-v60/

Well, ternyata keseluruhannya itu adalah alat untuk menikmati kopi nonespresso, untuk mendapatkan hasil akhir yang pas dalam tingkat cair kopi dan rasa.

Selasa, 06 Desember 2011

Terminal B bandara Sepinggan, terminal baru

Memang sudah lama terminal ini dibangun, dan kira2 sudah siap 80%, namun saya mencoba menunjukkan bagaimana isi dan suasana terminal tersebut, maaf data cuma seadanya karena ketika saya mengambil gambar, saya belum menjadi blogger (tahun 2008). Kebetulan terminal ini hanya dipakai oleh maskapai penerbangan Lion Air.

Suasana hall utama, tampak background berwarna hitam adalah tempat cafe yang belum selesai dibangun


Suasana kedatangan penumpang, nampak aparat militer sedang bertugas mengamankan


Tampak suasana apron dari luar jendela

Suasana ruang tunggu terminal B


gate keberangkatan B2

sapa suruh datang jakarta

Ado kasian yeng mama
Jauh-jauh merantau
mancari hidup mama
nasib tidak beruntung


Siang dan malam yeng mama
Jalan kesana kemari
Sanak saudara mama
semua tidak peduli


Sapa suru datang Jakarta
Sapa suru datang Jakarta
Sandiri suka, sandiri rasa
Eh doe sayang


Sapa suru datang Jakarta
Sapa suru datang Jakarta
Sandiri suka, sandiri rasa
Eh doe sayang


Sungguh tiada kuduga aah…
Hidup akan merana
Tinggalkan kampung desa
dapatkan gubuk di kota


~{}~


Ado kasian yeng mama
Jauh-jauh merantau
mancari hidup mama
nasib tidak beruntung


[Reff:]
Sapa suru datang Jakarte
Sapa suru datang Jakarte
Sandiri suka, sandiri rasa
Eh doe sayang

Melky Goeslaw-Siapa suru datang jakarta

hahaha dari bait di atas udah kebayang bagaimana padat dan kerasnya jakarta, hidup di ibukota memang menjanjikan, tapi menjanjikan apa dulu?

Inilah momen yang sempat saya potret dari Wisma Dharmala Jln. Sudirman Jakarta



Dan ini ketika saya di jembatan penyebrangan depan sarinah Thamrin, ada dua orang bule yang menyaksikan kemacetan akibat kendaraan yang bertumpuk dan tidak mau mengalah. Mungkin mereka berpikir bahwa untung di negaranya tidak separah itu



Well, tergantung pribadi masing - masing bagaimana kita bersikap maupun berhidup di jakarta, ingin mencari kemapanan, kenyamanan, atau kesenangan?

Sabtu, 19 November 2011

10 November - Hari Pahlawan

Pada hari pahlawan kali ini saya ingin melakukan sesuatu yang berbeda, dulu ketika saya masih SD ataupun SMP akan diadakan perayaan, upacara, maupun lomba oleh pijak sekolah. Namun selepas itu tidak lagi, dan hari pahlawan saya lewatkan begitu saja. Semakin beranjak dewasa, pikiran saya pun berfikir lebih terbuka, mengapa hingga sampai sekarang saya bisa hidup dengan bebas? tidak diliputi perasaan takut dan hal mencekam lainnya?

Pertanyaan saya itu mengarah ke suatu jawaban, "Jauh sebelum engkau lahir, ada orang-orang yang rela mati demi memperoleh kemerdekaan, mereka rela meninggalkan hidup dan keluarganya demi negara, mereka rela menghadapi penjajah demi kebebasan hidup. Dan mereka tidak ingin martabat bangsanya jatuh.."

Dan mereka adalah Hero, Pahlawan

Sungguh gagah bukan?inikah pahlawan kita?...bukan
Sumber : www.fanpop.com 

Mereka pasti bisa menyelamatkan dunia!hehe merekalah pahlawan kita..apa?! bukan juga
Sumber : studyofenglish.wordpress.com

Well, gambar diatas mungkin merupakan bayangan pahlawan yang gagah, memiliki senjata lengkap, dan bakal gampang melawan musuh-musuhnya...Tapi hey! siapakah gerangan dua orang ini?

Walah, sudah kumal, kurus, hanya bersenjatakan bambu runcing pula..hmm orang bakal berfikir seperti ini. Tapi merekalah pahlawan sesungguhnya! mereka tidak gentar sedikitpun, mereka bangga dengan negerinya
Sumber : www.eocommunity.com

Saya bersyukur memiliki pahlawan yang membuat saya dan seluruh orang Indonesia hingga saat ini hidup bebas merdeka. Karena merasa bersalah telah menyepelekan mereka sebelumnya, saya ingin berziarah ke makam para pahlawan yang telah gugur. Untuk itu karena saya tinggal di Semarang, tempatnya adalah Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal. Terletak di lokasi yang dilewati oleh jalan Pahlawan dan Jalan Sriwijaya.

Di taman makam pahlawan giri tunggal semarang, jumlah pahlawan yang disemayamkan sebanyak seribu 843 orang. dalam pemugaran kawasan tersebut menelan anggaran hingga 2 koma 7 miliar. dana tersebut diperoleh dari apbd jateng tahun 2009 satu koma 7 milyar, sementara sisanya 1 miliar berasal dari kementrian sosial ri. bangunan yang dipugar meliputi pintu gerbang, tembok nama dan pagar, petak makam, monumen, taman serta lampu penerangan. 


Gerbang Masuk TMP Giri Tunggal

Selasar ke arah area pusat TMP, terlihat ada tanaman rambat sebagai peneduh


Makin mendekat ke area pusat

taman makam pahlawan giri tunggal menjadi taman makam pahlawan terbaik dii tanah air milik pemerintah propinsi dan terbaik kedua setelah taman makam pahlawan kalibata.
Area sentral TMP, berisi Nama-nama pahlawan yang telah gugur dengan dikategorikan berdasarkan tahun wafat
Tagline dari TMP Giri Tunggal
Fasilitas untuk Difable
Area Utama TMP, biasa dilakukan upacara penghormatan di sini
Tulisan berbahasa jawa di tugu area sentral
Pemandangan ke arah Jln. Pahlawan

Makam Mgr.Soegijapranata

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Albertus_Soegijapranata

Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ (lahir di Soerakarta, Jawa Tengah, 25 November 1896 – meninggal di Steyl, Venlo, Belanda, 22 Juli 1963 pada umur 66 tahun, namanya dieja Sugiyopranoto) adalah Vikaris Apostolik Semarang, yang kemudian menjadi Uskup Agung Semarang. Ia juga merupakan Uskup pribumi Indonesia pertama. Sebagai seorang Pahlawan Nasional RI, berdasarkan SK Presiden RI no 152 tahun 1963 tertanggal 26 Juli 1963, beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giritunggal, Semarang.

Papan penunjuk makam
Bangunan makam
Area makam (maaf saya tidak bisa mengambil gambar lebih dekat karena bertepatan dengan ziarah keluarga Mgr. Soegijapranata

Kariadi lahir di Kota Malang, pada 15 September 1905. Pendidikannya dimulai di Hollandsch Inlandsche School (HIS) di Malang dan ditamatkan di HIS Sidoardjo, Surabaya, lulus pada 1920. Pada 1921, ia berhasil memasuki Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) atau Sekolah Kedokteran untuk Pribumi di Surabaya dan lulus pada 1931. Begitu lulus, dr. Kariadi bekerja sebagai asisten tokoh pergerakan, dr. Soetomo, di Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (CBZ) di Surabaya. Setelah berdinas tiga tahun, dr. Kariadi ditugaskan ke Manokwari, Tanah Papua.


Dokter Kariadi menikah dengan drg. Soenarti, lulusan STOVIT (Sekolah Kedokteran Gigi) di Surabaya. Soenarti lulus sebagai dokter gigi pribumi pertama di Hindia Belanda. Setelah bertugas selama tiga tahun di Manokwari, dr. Kariadi kemudian dipindahkan ke Kroya (Banyumas). Baru dua tahun bertugas di sini, dr. Kariadi ditugaskan lagi ke luar Jawa, yaitu ke Martapura dan selesai bertugas 15 Mei 1942. Setelah itu, tepatnya 1 Juli 1942, dr. Kariadi ditugaskan sebagai Kepala Laboratorium Malaria di RS Pusat Rumah Sakit Rakyat (Purusara) di Semarang

Perang kemerdekaan terjadi tidak lama setelah proklamasi dikumandangkan, termasuk di Semarang. Para pemuda terus berusaha merebut persenjataan milik tentara Jepang. Pada 13 Oktober 1945 suasana di Semarang sangat mencekam. Tanggal 14 Oktober, Mayor Kido menolak penyerahan senjata sama sekali. Para pemuda pun marah dan rakyat mulai bergerak sendiri-sendiri. Aula Rumah Sakit Purusara dijadikan markas perjuangan. Para pemuda rumah sakit pun tidak tinggal diam dan ikut aktif dalam upaya menghadapi Jepang.

Pada Minggu, 14 Oktober 1945, pukul 6.30 WIB, pemuda-pemuda rumah sakit mendapat instruksi untuk mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang lewat di depan RS Purusara. Mereka menyita sedan milik Kempetai dan merampas senjata mereka. Sore harinya, para pemuda ikut aktif mencari tentara Jepang dan kemudian menjebloskannya ke Penjara Bulu. Sekitar pukul 18.00 WIB, pasukan Jepang bersenjata lengkap melancarkan serangan mendadak sekaligus melucuti delapan anggota polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga sumber air minum bagi warga Kota Semarang Reservoir Siranda di Candilama. Kedelapan anggota Polisi Istimewa itu disiksa dan dibawa ke markas Kidobutai di Jatingaleh. Sore itu tersiar kabar tentara Jepang menebarkan racun ke dalam reservoir itu. Rakyat pun menjadi gelisah.

Selepas Magrib, ada telefon dari pimpinan Rumah Sakit Purusara, yang
memberitahukan agar dr. Kariadi segera memeriksa Reservoir Siranda
karena berita Jepang menebarkan racun itu. Dokter Kariadi, yang bertugas sebagai Kepala Laboratorium Rumah Sakit Purusara pun dengan cepat memutuskan harus segera pergi ke sana. Suasana sangat berbahaya karena tentara Jepang telah melakukan serangan di beberapa tempat termasuk di jalan menuju ke Reservoir Siranda. Isteri dr. Kariadi, drg. Soenarti mencoba mencegah suaminya pergi mengingat keadaan yang sangat genting itu. Namun dr. Kariadi berpendapat lain, ia harus menyelidiki kebenaran desas-desus itu karena menyangkut nyawa ribuan warga Semarang. Akhirnya drg. Soenarti tidak bisa berbuat apa-apa.

Tengah malam telefon berdering di rumah dr. Kariadi. Soenarti mengangkat telefon itu, ternyata dari Rumah Sakit Purusara: dr. Kariadi ditembak tentara Jepang dan tidak tertolong lagi nyawanya. Soenarti pun menangis. Hingga keesokan harinya, keluarga dr. Kariadi kebingungan karena tidak bisa datang ke rumah sakit, di mana jasad dr. Kariadi terbaring penuh luka karena suara tembakan terus terdengar di luar rumah.

Ternyata dalam perjalanan menuju Reservoir Siranda itu, mobil yang ditumpangi dr. Kariadi dicegat tentara Jepang di Jalan Pandanaran.
Bersama tentara pelajar yang menyopiri mobil yang ditumpanginya, dr. Kariadi ditembak secara keji. Ia sempat dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 23.30 WIB. Ketika tiba di kamar bedah, keadaan dr. Kariadi sudah sangat gawat. Nyawa dokter itu tidak dapat diselamatkan. Ia gugur dalam usia 40 tahun satu bulan.

Sekitar pukul 3.oo WIB, 15 Oktober 1945, Mayor Kido memerintahkan sekitar 1.000 tentaranya untuk melakukan penyerangan ke pusat Kota
Semarang. Sementara itu, berita gugurnya dr. Kariadi yang dengan cepat tersebar, menyulut kemarahan warga Semarang. Hari berikutnya,
pertempuran meluas ke berbagai penjuru kota. Korban berjatuhan di mana-mana. Pada 17 Oktober 1945, tentara Jepang minta gencatan senjata, namun diam-diam mereka melakukan serangan ke berbagai kampung.

Sementara itu, karena kesibukan yang luar biasa dan situasi yang sangat gawat, jenazah dr. Kariadi belum dapat dimakamkan. Barulah pada 17 Oktober 1945, jenazah dimakamkan di halaman rumah sakit. Pemakaman berlangsung khidmat dengan naungan bendera Merah Putih meskipun sering terganggu dengan tembakan musuh. Anak-anak dr. Kariadi hadir di pemakaman, sedangkan istrinya merasa tidak mampu menyaksikan.

Pada 19 Oktober 1945, pertempuran terus terjadi di berbagai penjuru Kota Semarang. Pertempuran ini berlangsung lima hari dan memakan korban 2.000 orang Indonesia dan 850 orang Jepang. Di antara yang gugur, termasuk dr.Kariadi dan delapan karyawan RS Purusara.

Pada 5 November 1961, kerangka dr. Kariadi dipindahkan dari halaman RS Purusara ke Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang. Menurut putrinya, Prof. Dr. Sri Hartini K.S. Kariadi, dr., Sp.PD-KEMD, ketika kerangka ayahandanya dipindahkan itu, ia sempat ikut memeriksa tulang-belulang ayahandanya. Sebagai mahasiswa kedokteran (waktu itu) ia melihat di tengkorak terdapat retakan membentuk celah, yang menunjukkan bekas pukulan benda tajam (mungkin dipukul dengan sangkur, sebelum ditembak).
Sumber : wikipedia

Well, tulisan di atas dibuat netral saja, karena saya tidak ingin bangsa ini melupakan jasa para pahlawannya. Saya ingin pemuda lebih banyak melakukan kegiatan positif, tidak hanya di hari pahlawan, namun di seluruh hidupnya. Tidak terkecuali para dewasa dan tetua yang harus mengajarkan nilai moral dan spiritual kepada penerusnya, baik lewat lembaga pendidikan maupun di keluarga. Sudah banyak ketidakadilan yang dialami bangsa ini karena penyelewengan garis perjuangan. Bangsa ini bukanlah bangsa terbelakang, perjuangan akan berlangsung hingga kapanpun, mulai dari saat ini, dari diri sendiri.

Mungkin ada pertanyaan, mengapa saya ke sana? saya tidak mendramatisasi ataupun bertujuan politis, namun saya ingin melihat, oh ternyata sebanyak ini orang - orang yang telah mendahului saya dengan kebanggaan atas diri mereka, bahkan ada yang di nisannya tertulis tanpa nama...waw! inikah yang disebut The Unsung Heroes (a person who makes a substantive yet unrecognized contribution; a person whose bravery is unknown or unacknowledged---http://dictionary.reference.com/browse/unsung+hero)

Akhir kata, Selamat Hari Pahlawan! bukan hanya di Surabaya, namun di seluruh Indonesia!

"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."
-Ir. Soekarno- 

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa - jasa pahlawannya."
-anonim- 

Minggu, 30 Oktober 2011

2008 China Trip part.1

Pada kesempatan kali ini saya mengikuti ayah saya seminar tentang perusahaan gas di Shanghai-China, namun ternyata ayah saya menyusun tur untuk kami sekeluarga (kecuali adik saya) dari Jakarta-Hongkong(transit)-Shanghai-Beijing-Hongkong-Jakarta(end of tour).

karena saya blogger pemula, maka saya akan mencoba menceritakan perjalanan saya secara sederhana.. semoga nantinya bisa bermanfaat bagi blogger lain, backpacker dan traveler, maupun orang awam. thx!

Session 1
Semarang - jakarta (Ahmad Yani Intl. Airport to Soekarno-Hatta Intl. Airport by Garuda Indonesia)

Karena saya masih kuliah pada saat itu maka berangkatlah saya dari semarang, kemudian diinstruksikan oleh ayah saya untuk bermalam di Airport Hotel S.H.I.A. karena pesawat ke Hongkong akan brgkt pada pagi hari dan kami tidak ingin ketinggalan pesawat.



Sumber : http://www.jakartaairporthotel.com/index_sub.asp?fuseaction=photo_gallery

Hotel ini terletak di terminal 2E bandara Soetta, dan sangat strategis bagi orang yang berpergian ke luar negeri maupun domestik tapi masih ingin di lingkungan airport. Hotel ini menawarkan 82 kamar, memanjang sepanjang terminal 2, dan jendela keluar langsung berhadapan dengan apron (tempat parkir pesawat). Sehingga bila malam hari pemandangan di luar sangat bagus karena lampu-lampu di sana dan di landasan pacu menyala berwarna biru sehingga seperti bintang.

Session 2
Jakarta - Hongkong (Soekarno-Hatta Intl. Airport - Hongkong Intl. Airport)

Kebetulan saya terbang dengan maskapai Cathay Pacific Airways (CX) dengan pesawat Boeing 777-300 (salah satu pesawat favorit saya selain DeHavilland Dash 7).
Sumber: www.Flyertalk.com

Lama perjalanan sekitar 4 Jam 50 menit, perbedaan waktu di hongkong 1 jam lebih cepat daripada jakarta. Kemudian Inflight facilities lumayan mendukung, saya duduk di economy class, The fixed-back shell seat in our Economy Class provides you maximized personal space. The LEAP® Live Back™ upholstered seat, together with smooth reclining and an adjustable headrest, offer enhanced comfort. Relax and enjoy your 9" widescreen personal TV with StudioCX – featuring a rotating library of over 100 movies, over 500 TV shows, 888 music CDs, 22 radio channels and over 70 games – and with 10 languages represented, you’re sure to find something you enjoy.(sumber: www.cathaypacific.com)



Pemandangan yang sempat saya ambil melalui jendela pesawat, ketika menjelang landing

 Kemudian saya tiba di HKIA, suhu menunjukkan 20 derajat celcius, setelah mengurus keiimigrasian saya menaiki kereta antar terminal, lalu melanjutkan perjalanan ke Shanghai dengan maskapai China Eastern. Untuk cerita lengkap perjalanan di Hongkong akan saya ceritakan di akhir, karena ini hanya transit.

Session 3
Hongkong - Shanghai (Hongkong Intl. Airport - Shanghai Hongqiao Airport)

 Airbus A320-200 milik maskapai penerbangan China Eastern
Sumber : http://www.china-briefing.com/news/wp-content/uploads/2009/06/china_eastern_b-5074.jpg

 Sebenarnya saya merasa asing bterbang dengan maskapai yang namanya pun juga asing, China Eastern, karena maskapai ini walaupun terbang ke kota2 di mancanegara namun terbatas. Namun fasilitas dan pelayanannya ternyata lebih dari yang saya harapkan (walaupun saya sampi tidak sengaja makan babi akibat miskomunikasi dengan pramugari hehe) dan ketika landing, ini membuat saya terkesan, sangat mulus taanpa terasa guncangan. entah apakah karena faktor sistem komputer yang telah diperbaharui ataupun faktor kepiawaian sang pilot.

Setelah memasuki bangunan bandara, udara terasa dingin, saya pikir ini hanyalah karena pendingin ruangannya di set bersuhu rendah, kemudian kami mampir ke Burger King untuk melawan rasa lapar. Setelah selesai kami mengikuti petunjuk jalan untuk keluar gedung bandara dan setelah melewati pintu lapus..wusss! seperti masuk dalam kulkas! asap keluar seiring hembusan nafas, jaket langsung kami pakai benar2..Teringat tadi di pesawat pramugari menginfokan suhu di daratan adalah kurang lebih 5 derajat celcius! sangat tidak bersahabat dengan kita yang berasal dari negeri khatulistiwa bukan? hahaha

Kami agak kesulitan mencari supir taxi yang bisa berbahasa Inggris, lalu ayah saya mengeluarkan secarik kertas yang menunjukkan lokasi hotel beserta alamatnya dengan huruf China. Untung ada salah satu supir yang mengerti dan bersedia mengantarkan kami ke Hotel. Setelah menaruh kopor di bagasi, kami langsung berangkat menuju hotel.

Kebanyakan taxi di China memakai Volkswagen Santana, entah mengapa perusahaan dari Jerman itu yang dipilih, bukan perusahaan Jepang seperti di Indonesia.
Sumber : www.chinatravelgo.com 

Sumber : www.heybrian.com
Coba lihat pada kemudi taxi, sang pengemudi tampak terlindungi oleh semacam kaca bening dengan disertai railing besi, muncul pertanyaan, apakah untuk proteksi dari para perampok? apakah karena standardisasi departemen perhubungan China untuk urusan taxi? dan setelah saya googling, http://gochina.about.com/od/tripplanning/p/Taxi_China.htm menyediakan informasi tentang budaya per-taxi an di China beserta kosakata bahasa untuk interaksi dengan sang taxi driver, enjoy!


Setelah hampir setengah jam perjalanan, dengan penghangat dinyalakan, dan sempat nyasar, kami tiba di tujuan, yaitu Millenium Hongqiao Hotel Shanghai


Lokasi Hotel


 
saya sedang di depan hotel

Minggu, 23 Oktober 2011

jumpa kembali

Asalamualaikum
maaf sudah lama vakum, selain lupa password, saya baru saja menyelesaikan TA (Tugas Akhir) saya..
rencana kedepan saya akan memasukkan tentang perjalanan saya ke China, hal2 menarik di perjalanan di Nusantara, dan perjalanan keliling Eropa

maaf sebelumnya dan terimakasih

Sabtu, 01 Januari 2011

Legoland

Lego, sebuah konstruksi set buatan Denmark yang kebanyakan orang tahu kalau untuk mainan anak2 kini mungkin tidak lagi, ketika saya meluangkan waktu di Grand Indonesia Jakarta dan DP Mall Semarang kebetulan diadakan event legoland dimana berbagai jenis set Lego di bentuk dan didesain sedemikian rupa hingga menjadi sebuah kota yang memiliki kehidupan beragam. membuat orang yang melihat ingin hidup juga dalam kehidupan Lego..Setidaknya mencerminkan imajinasi dan kreativitas tanpa batas.