Beberapa tahun yang lalu saya berkesempatan untuk menemani teman saya, seorang gitaris untuk berlatih band dalam rangka suatu event. Studio itu terletak di Jln. Tentara Pelajar Semarang dan bangunannya berupa cafe, resto, dan studio band itu sendiri. Dan tempat itu juga menjadi meeting point bagi komunitas Harley Davidson di Semarang.
Setelah naik ke lantai dua untuk memasuki ruang studio, di situ saya melihat penggunaan bahan pelapis dinding untuk menyerap suara yang tak lazim dipakai di studio2 band pada umumnya.
|
Tekstur dari bahan pelapis dinding ruang studio |
Setelah saya googling, perkiraan saya bahwa material tersebut adalah
mineral wool, suatu bahan serat (dari bahan mineral alami maupun logam) handmade yang digunakan untuk penyerapan, kedapsuara, maupun kebutuhan pertanian . Hampir mirip dengan glasswool (yup, juga dipakai di knalpot kendaraan bermotor).
|
Teksturnya apakah mirip dengan gambar di atas? | | | | | | | | | | |
Sumber : stockphoto.com
Well, penilaian saya adalah material ini jauh lebih berfungsi dengan baik dibandingkan dengan bahan penutup dinding yang lazim dipakai di studio-studio band kebanyakan.
Info Lebih lanjut di :
http://en.wikipedia.org/wiki/Mineral_wool
http://jokosarwono.wordpress.com/2008/04/05/lima-prinsip-dasar-insulasi-suara-soundproofing/
http://www.energysavers.gov/your_home/insulation_airsealing/index.cfm/mytopic=11540